Jumaat, 9 Oktober 2009

Benarkah Syahwat Wanita Lebih Dari Lelaki??

Sekadar memanjang... .

MUKADDIMAH

Kita sering mendengar ucapan banyak orang bahwa syahwat (seksualitas) kaum wanita melebihi berlipat-lipat dari syahwat kaum laki-laki. Sepintas, ucapan itu terkesan benar, namun benarkah demikian? Adakah dasarnya?
Silakan baca selanjutnya! !

TEKS HADITS

إِِنَّ شَهْوَةَ الِّنسَاءِ تُضَاعِفُ عَلَى شَهْوَةِ الِّرجَالِ

Sesungguhnya syahwat (seksualitas) kaum wanita berlipat ganda melebihi syahwat kaum laki-laki

Imam as-Suyuthi (pengarang kitab rujukan kajian ini) mengatakan, Di dalam kitab al-Awsath dari hadits Ibn 'Umar terdapat lafazh:

فُضِّلَتِ اْلمَرْأَةُ عَلَى الرَّجُلِ بِتِسْعَةٍ وَتِسْعِيْنَ مِنَ الَّلذَّةِ وَلَكِنَّ اللهَ تَعَالَى أَلْقَى عَلَيْهِنَّ الْحَيَاءَ

Wanita dilebihkan atas laki-laki sebanyak sembilan puluh sembilan kenikmatan (seksualitas) akan tetapi Allah Ta'ala melemparkan sifat malu pada mereka

KUALITAS HADITS

Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbagh (penahqiq kitab rujukan kajian ini) mengatakan:

Kualitas hadits di atas adalah MAWDHU' (PALSU), untuk itu silakan lihat:

- Dha'iif al-Jaami', no.3981 karya al-Albani. Beliau (Syaikh al-Albani) berkata, "Lemah sekali."
- al-Maqaashid al-Hasanah karya as-Sakhawy, h.255. Di dalam sanadnya terdapat Daud, Mawla Abi Mukammil yang merupakan Munkar al-Hadiits (periwayat hadits munkar)
- Faydh al-Qadiir karya al-Manawi. Beliau (al-Manawi) berkata, "al-Bukhari berkata, 'Munkar al-Hadiits.. ' "
Syaikh Lutfhi mengomentari, "Menurutku, juga terdapat periwayat bernama Ibn Lahii'ah dan Usamah bin Zaid al-Laitsy yang dimasukkan oleh Imam adz-Dzahabi dalam bukunya adh-Dhu'afaa' (para periwayat yang lemah), yang berkata, 'Ia (Usamah) seorang periwayat yang Layyin (ungkapan lain untuk kualitas periwayat yang lemah)."
- TamyÎz ath-Thayyib Min al-Khabiits… karya Ibn ad-Dubai', h.92
- Kasyf al-Khafaa` karya al-'Ajluny, Jld.II, h.15
- Al-Fawaa`id karya asy-Syawkany, h.136

(SUMBER: ad-Durar al-Muntatsiarah Fi al-Ahaadiits al-Masyhuurah karya Imam as-Suyuthy, tahqiq, Syaikh Muhammad Luthfy ash-Shhabbaagh, h.156, hadits no.337)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan