Selasa, 26 April 2011

Simple But Meaningful Answer




Simple But Meaningful Answer by Prof Al Attas Regarding theolemical Usage Of The Word "Allah" by Non-Musl

On December 13, 2009, during the Worldview of Islam Seminar organized by
the Assembly of Muslim Intellectuals or Himpunan Keilmuan Muda (HAKIM),
there was a question being posted to Professor Al-Attas regarding the
polemical usage of the word "Allah" by the non-Muslims.

Below is the transcript of his brief-but-yet-concise enlightening remarks.
As a word of caution, though, one must not only rely on this brief
transcript alone to understand the whole spectrum of Prof. Al-Attas' view
about this theological matter. 

Further thorough elucidation of his thought
can be found in numerous works of this great Muslim scholar of this age,
such as Prolegomena to the Metaphysics of Islam, Islam and Secularism,
Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu and A Commentary on Hujjat
al-Siddiq of Nur al-Din al-Raniri.

Question: The using of kalimah "Allah" by other people in this country
Answers by Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas:

Well I have been talking about this long time ago. I remember about this
in ISTAC, when we first established ourselves (late 80's and early 90's),
I think the Arcbishop of Penang was asking this question. And I have
answered that.

And then we had a meeting with the Archbishop of Kuala Lumpur and about
all the representatives of Christianity, including the ministers, we had a
meeting at ISTAC.

And I said, "Why you want to use the word 'Allah' for yourself?"

They said "we going to pray in Bahasa Malaysia "

That's the way they put it. So my answers to them,"Why you have to change
praying into Bahasa Malaysia .You have been praying in English all the
time. Why suddenly change into Bahasa Malaysia ?"

Ok, so they said they want to change so that it more patriotic. Then in
that case I'm saying that "why don't you use Tuhan while praying in Bahasa
Malaysia ? Because you are talking about God isn't it?.God is not just a
name."Allah" is a name of this Being whom you called God. and in fact a
Being whom even higher than what you called to be God"


And then I said, " .and "Allah" is not from Bahasa Malaysia . It is not a
national language. It belongs to the language of Muslim all over the
world. Therefore your argument using this for the word "Allah" does not
fit into your idea of God. Because "Allah" does not have a son, It is not
one of three (Trinity), that is why out of respect to Allah we can't allow
you to use this."

But when we Muslim, when we write in English we say God, or when we talk
to people we say God but we mean "Allah".but they cannot say when they
speak about God it means "Allah" as they don't mean it.

So in this particular respect, we have to be clear about this, not was-was
(hesitate)...whomever responsible in our governing, they have to be clear
about this and to explain to others.

We agree you want to use God, then use Tuhan as we also use that.but we
understand in the Malay language that Tuhan is not a translation of
Allah..that is why we say "tiada Tuhan melainkan Allah" not "tiada Tuhan
melainkan Tuhan". We don't say "there is not God but God"..at least the
ulama' among the Muslim Malays, we understand what is the meaning of that
(word "Allah").

So "Allah" cannot be translated as no language has translated Allah. The
Arabs themselves they only use that after Islam...although the word existed
(before)..the Christians Arab they also did not use Allah (in theological,
epistemological and ontological sense in the same manner as the
Muslim)..if they say that it is just a language..they talking about
language..because they say "Allah" like the Muslim when they (melatah).

So it appears they want to do that in order to confuse the Muslim into
thinking that all the same..that is why I say one of the problems about
religion is the nature of God..about who Allah is..that is why in Arkanul
Iman (The Pillars of Faith), the first thing is "amana billah".

"Who is this Allah?" and that need to be explain at higher institution in
a proper way.

So we have answer the question. It is not proper to allow them using this,
since they asking us and there is no point bringing this to court since
this is not a matter of court to decide it whether they have the freedom
to use it or not. It is up to the Muslims.

But then if they used it and said "in Indonesia they have use it, why
can't we?".but it is because of the Muslims..if Muslims don't care they
will go on and use it..and in Indonesia they are using not only that,
other things they even call it "choir" as "selawat". Choir is not a
"selawat", as "selawat" is for Prophet..it's not singing hymn..

And they also talk about..in Indonesia they are also
confuse..

Muslims..that is why this thing happen. Sometimes the language
when you come across English words like "Prophet of Doom" in Indonesia
they said "Nabi celaka". How can there be "Nabi celaka"? 

What is meant by
the "Prophet of Doom" is.even the word Prophet in English does not mean
"Nabi" only.it means "yang meramalkan malapetaka"..that what it means.so
the "Prophet of Doom" means "yang meramalkan malapetaka", not "Nabi
celaka".

They (the Muslims in Indonesia ) seem not to bother about this. 

What we can say is that ultimately well they say "God is not Allah"...well if you want
to use the word God, we are saying we also use the word God, we refer to
Allah as we know and we are not saying that your God ultimately will not
refer to Allah. You can't run away from Allah. 

You can only escape Him and
so in the Qur'an (surah An-Naas) says: "Qul aAAoothu birabbi annas, Maliki
annas, Ilahi annas". He (Allah) is saying " I am the real Ilah (God) of
naas (mankind)", although mankind (non-Muslim) does not interpret it that
way.

Banyak Ceramah Agama Belum Capai Piawaian Ilmu

Dr. Mohd Asri Zainul Abidin

Dalam satu persidangan tertutup yang saya diminta membentangkan kertas kerja, beberapa orang ‘yang tidak sebarangan’ dari berbagai negeri mengkritik program-program agama dalam TV kita. 


Sehingga ada yang menyifatkan panel-panel ceramah agama itu seakan-akan macam para pelawak atau badut. Katanya, ucapan-ucapan mereka sekadar untuk buat lawak jenaka, atau cerita untuk kesukaan budak-budak. 

Tidak ada nilai ilmiah dan kekuatan menyelesaikan masalah umat secara yang menampakkan kematangan Islam.

Saya katakan, barangkali kritikan itu terlalu keras. Juga tidak semua penceramah yang demikian. Namun kritikan yang seperti itu tidak boleh dinafikan ada kebenarannya. Kadang-kala penyampaian agama yang dibuat oleh sesetengah pihak tidak memperlihatkan kehebatan isi ajaran Islam ini. 


Banyak perbincangan-perbincangan dalam saluran-saluran TV kita, amat tidak mencapai piawaian yang sepatutnya bagi agama yang agung ini. Saluran-saluran itu dipancarkan ke seluruh negara. 

Malangnya standard penerangan yang dibuatkan sesetengah penceramah itu belum mencapai tahap ‘sekolah menengah’ pun. 

Sedangkan tahap pendidikan rakyat kita sudah meningkat tinggi. Bandingkan forum-forum agama dengan perbincangan isu-isu lain dalam media kita. 

Bandingkan tajuk yang dipilih, isi perbincangan, persembahan fakta, gaya persembahan dan berbagai lagi, rasanya program agama kita masih ke belakang. 

Maka jangan hairanlah jika ia kurang mendapat perhatian dari generasi baru yang sudah terdedah dengan dunia yang rencam dan cabaran yang berbagai.

Malanglah jika modal sesetengah penceramah agama ialah maklumat yang dikutip dari apa sahaja bahan yang sampai kepada mereka. Ibarat kata, membujur lalu, melintang patah. Mereka tidak mempunyai kekuatan ilmiah dan minda dalam menilai dan menapis fakta. 


Maka, semua yang dibaca dianggap benar dan disampaikan. Sehingga buku palsu “Dialog Nabi s.a.w Dengan Iblis” juga dipercayai. Antaranya, konon baginda Nabi s.a.w bertanya Iblis, “apakah tempat yang paling engkau suka?”. 

Jawab Iblis “panggung wayang”. Walaupun, penceramah mungkin mempunyai tujuan tertentu. Namun kepalsuan adalah musuh agama ini. Kita tahu pada zaman Nabi s.a.w belum ada panggung wayang. 

Bagaimana mungkin istilah ini muncul. Sudahlah cerita-cerita dalamnya tidak mempunyai sanad yang diterima, ditambah lagi dengan kebodohan jalan cerita yang boleh menyebabkan generasi yang berakal menolak agama. Padahal itu bukan fakta agama. 

Al-Quran sendiri tidak menyebut peralatan senjata moden, sebaliknya menyebut kuda, bagi memahamkan senjata terbaik ketika itu. Mana mungkin pula hadith menyebut istilah yang tidak wujud di zaman tersebut.

Ada pula yang membawa cerita, kononnya wali tertentu bersolat seribu rakaat semalam. Padahal jika ditanya padanya, adakah satu malam mempunyai seribu minit untuk dia bersolat seribu rakaat selaju seminit satu rakaat?!! 


Jika diambil pukul lapan malam sehingga enam pagi pun, baru sepuluh jam bererti enam ratus minit!!. Mampukah dia melakukan seribu rakaat?. 

Matematik sekolah rendah pun dapat memikirkan hal ini. Sedangkan Rasulullah s.a.w. yang agung itu, menurut ‘Aisyah r.a. dalam riwayat yang sahih oleh Abu Daud dan al-Nasa’I bahawa solat malam baginda tidak melebihi sebelas rakaat. 

Benarlah kata sesetengah sarjana hadis: Apabila engkau melihat sesebuah hadith menyanggahi logik, menyalahi manqul (al-Quran) dan bertentangan dengan usul-usul Islam, maka ketahui ianya hadith yang palsu (Al-Sayuti, Tadrib al-Rawi, m.s. 182, Beirut: Dar al-Fikr)

Fonomena ini bukan sahaja berlaku dalam TV. Bahkan itulah realitinya di luar TV. Masih ramai ustaz-ustaz kita yang kadang kala bermodalkan cerita dongeng dan kartun. 


Di samping riwayat Israiliyyat dan hadith-hadith palsu yang dibaca di dalam masjid dan surau, mereka menokok tambah kejadian-kejadian pelik untuk menarik perhatian pendengar. Cerita mayat jadi itu dan ini menjadi modal murahan. 

Dengan tidak dinafikan Allah mampu melakukan segala-galanya, namun sejarah menunjukkan Allah tidak bertindak demikian kepada umat NabiNya yang akhir. Tidak seperti mana kepada umat yang sebelumnya. 

Kalau Allah mahu, tentu mayat Abu Jahal, atau Abu Lahab terlebih dahulu akan menjadi contoh. Kedua-dua tokoh kekufuran itu, tidak juga mati terkejut, atau kerana penyakit misteri disebabkan kejahatan mereka.

Sebaliknya kaum musliminlah yang berjihad dan menghapuskan keduanya di medan pertempuran. Islam meminta usaha, bukan menunggu tindakan Allah tanpa usaha. 


Firman Allah mengenai cabaran musyrikin terhadap Nabi s.a.w (maksudnya): “Dan mereka berkata: Kami tidak sekali-kali akan beriman kepadamu (wahai Muhammad), sehingga engkau memancarkan bagi kami matair dari bumi. 

Atau (sehingga) engkau mempunyai kebun dari pohon-pohon tamar dan anggur, kemudian engkau mengalirkan sungai-sungai dari celah-celahnya dengan aliran yang terpancar terus-menerus. 

Atau engkau gugurkan langit berkeping-keping ke atas kami, sebagaimana yang engkau katakan (akan berlaku); atau (sehingga) engkau bawakan Allah dan malaikat untuk kami menyaksikannya. 

Atau (sehingga) engkau mempunyai sebuah rumah terhias dari emas; atau (sehingga) engkau naik ke langit; dan kami tidak sekali-kali akan percaya tentang kenaikanmu ke langit sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab yang dapat kami membacanya. 

Katakanlah (wahai Muhammad): “Maha Suci Tuhanku! Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi Rasul?”. 

Dan tiadalah yang menghalang orang-orang musyrik itu dari beriman ketika datang kepada mereka hidayah petunjuk, melainkan (keingkaran mereka tentang manusia menjadi Rasul, sehingga) mereka berkata dengan hairan: “Patutkah Allah mengutus seorang manusia menjadi Rasul?” (Surah al-Isra`: 90-94).

Demikian dahsyat cabaran mereka, baginda tidak menyahutnya, kerana bukan itu kehendak ALLAH. Mereka meminta langit berkeping-keping menimpa kepala mereka, namun baginda menjawab “Aku hanya seorang insan yang diutuskan menjadi rasul”.


Allah s.w.t Yang Maha Bijaksana tidak pula memusnahkan kaum musyrikin dengan apa yang mereka minta, sebaliknya dijadikan kemusnahan mereka melalui sebab perjuangan golongan yang beriman. 

Apa yang pelik sesetengah ustaz atau penceramah agama itu membawa cerita yang jauh berbeza dengan tabiat sirah Nabi dan para sahabah. 

Kononnya orang ini mayatnya jadi begini kerana tidak datang masjid, atau kerana terlalu kedekut dan seumpamanya. Yang ini pula tangannya lumpuh, atau berpenyakit badan kerana tidak mahu pergi haji. 

Mereka mengandaikan perkara yang tidak pasti. Boleh jadi seseorang yang sakit itu kifarah Allah ke atasnya kerana dosa tertentu. Namun boleh jadi juga di atas hikmah yang lain. Ramai orang beriman lagi soleh juga sakit.

Adapun cerita mayat jadi itu dan ini, kebanyakannya andaian atau tokok tambah. Apa yang membimbangkan, ada media massa yang mengambil kesempatan lalu menjadikan tajuk-tajuk sebegini sebagai penarik pembaca setiap keluarannya.  


Sehingga ada orang bukan muslim membaca dan berkata: “Teruknya orang Islam, mati macam-macam jadi. Kita yang awak katakan cakap kafir pun tidak jadi macam itu. Kalau macam ini takut kita hendak masuk Islam. Bahaya! Nanti tuhan selalu marah, mati pun tak boleh senang”.

Lebih dukacita lagi, sebahagian penceramah, menjadikan masjid dan surau sebagai platform mengiklankan barang-barang jualan mereka. 


Atau mengiklan produk-produk mereka yang disokong oleh dalil-dalil yang kebanyakannya tidak benar. Namun masyarakat umum yang telah memberi kepercayaan, ramai yang termakan. Akhirnya masjid menjadi pusat iklan barangan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. 

Sedangkan peniaga-peniaga lain tidak ada peluang. Kalau satu syarikat diizinkan, mengapa syarikat yang lain tidak? Jika semuanya diizinkan, jadilah masjid bagaikan ‘pasar lambak’ tempat peniaga mengiklankan barangan mereka. 

Barangkali inilah hikmat baginda Nabi s.a.w menyebut: “Jika kamu melihat seseorang menjual atau membeli di masjid, maka katakanlah: ALLAH tidak akan menguntungkan perniagaanmu..” (Riwayat al-Tirmizi, disahihkan oleh al-Albani).

Cuma malangnya masyarakat kita, siapa sahaja yang dinobatkan sebagai ‘ustaz’, bagi mereka tentulah tahu semua benda dalam agama. 


Padahal, Islam begitu luas lagi ilmiah. Mana mungkin hanya dengan bergelar ustaz dia menguasai disiplin-disiplin yang hebat itu tanpa mempunyai kajian dan kaedah kajian yang mantap. 

Adakah dianggap pengkaji Islam jika sekadar mencetuskan beberapa lawak jenaka atau beberapa petua suami-isteri?!!.

Dalam sejarah para ulama hadith sejak dahulu mengingatkan umat Islam tentang bahayanya golongan qussas dan wu’adz. Golongan ini adalah antara yang paling berperanan menyujudkan hadith palsu, atau menyebarkannya. 


Bahkan melalui mereka tersebarnya Israiliyyat, petua-petua khurafat dan cerita-cerita karut yang disandarkan kepada tokoh itu dan ini. 

Agama tercemar kerana mereka. Secara ringkas kita terjemahkan wu’adz dan qussas sebagai (wu'adz) para penceramah agama dan (qussas)tukang cerita.

Mungkin kita akan bertanya, apakah bahaya? Tidakkah mereka ini memberi nasihat di masjid dan surau kepada orang ramai. 


Orang ramai pula dapat mengambil manfaat daripada mereka?!.Kita katakan, bahayanya bukan kerana mereka memberikan nasihat, tapi bahayanya kerana ada isi kandungan agama yang terkandung dalam ucapan-ucapan mereka banyak yang tidak benar. 

Orang ramai terseleweng kerana mereka. Walaupun kita sedar bukan semua penceramah begitu. Ramai juga penceramah yang berhati-hati dalam penyampaian maklumat dan hadith-hadith yang dibaca. 

Namun lebih ramai penceramah yang hanya memikirkan apa yang disukai oleh pendengar semata. Kata Dr. Nasir bin `Abd al-Karim al-`Aql: “Qussas mereka itu adalah wu’`azd yang mengadakan majlis-majlis untuk memberi nasihat, yang mana ianya menyanggahi majlis ilmu. 

Mereka memberi nasihat kepada orang ramai dengan berbagai hikayat, israiliyyat dan seumpamanya yang tidak ada asal usulnya, atau palsu, atau apa yang akal orang awam tidak dapat memikirkannya” (Nasir bin `Abd al-Karim al-`Aql, Al-Ahwa` wa al-Firaq wa al-Bida’ `ibr Tarikh al-Islam, m.s. 44, Riyadh: Dar al-Watan).

Sepatutnya majlis-majlis nasihat mestilah berteraskan ilmu yang tulen. Ayat-ayat al-Quran dan hadis yang dihuraikan mestilah memenuhi disiplin keilmuan yang telah digariskan oleh para sarjana Islam. 


Kata al-Imam Ibn Jauzi (meninggal 597H) ketika mengulas mengenai tipu daya iblis terhadap wu’adz dan qussas ini: “…maka golongan awam dan wanita begitu suka kepada mereka. 

Lantas orang ramai tidak lagi sibuk dengan ilmu sebaliknya mereka berpaling kepada cerita-cerita dan perkara yang diminati oleh orang yang jahil. 

Maka timbullah berbagai bid`ah dalam bidang ini… di kalangan mereka ada yang memalsu hadith-hadith dalam al-targhib (menggalakkan ibadah) dan al-tarhib (menakutkan orang ramai terhadap maksiat). 

Iblis menipu mereka lalu mereka berkata: “tujuan kami ialah untuk menggalakkan orang ramai kepada kebaikan dan menghalang mereka daripada kejahatan. Ini adalah penambahan mereka terhadap syariat. 

Justeru dengan perbuatan ini, syariat pada sisi mereka adalah cacat dan berhajatkan kepada penyempurnaan. 

Mereka lupa sabda Nabi S.A.W: “Sesiapa yang berdusta ke atasku dengan sengaja, maka siaplah tempat duduknya dalam neraka” (Ibn Jauzi, Talbis Iblis, m.s. 143 , Beirut: Dar al-Kutub al-`Ilmiyyah).

Adalah menyedihkan jika ada pihak yang menganggap, ceramah agama sebagai sumber mengumpul kekayaan. Tujuan ceramah ialah duit. Maka dia mencetuskan apa yang dirasakan boleh menghasilkan duit.


Lalu dia rela mengorbankan ilmu dan fakta hanya kerana harta. Kata al-Syeikh Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib: “Kebanyakan qussas (tukang cerita) mereka hanya pentingkan orang ramai berkumpul kepada mereka. 

Maka mereka pun mencipta hadith apa yang boleh disukai dan membangkitkan jiwa orang ramai, menggerakkan perasaan dan memberikan harapan. 

Di kalangan para qussas ada yang melakukan itu semua demi untuk memperolehi habuan dan faedah dari pendengar. Kebanyakan bala datang daripada mereka. Mereka berdusta kepada Nabi s.a.w.dan tidak pula menganggap itu sebagai dosa dan pembohongan. 

Peliknya, -mendukacitakan- mereka memperolehi pula telinga-telinga yang sudi mendengar, membenarkan dan membela mereka. Ini disebabkan kejahilan orang awam yang tidak mementingkan kajian dan penelitian”.( Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib, Usul al-Hadith, m.s. 424, Beirut: Dar al-Fikr)

Inilah hakikat yang berlaku sehingga ke hari ini. Entah berapa ramai penceramah tidak meneliti kedudukan fakta-fakta yang dikemukakan. Apa yang mereka pentingkan ialah jempuan orang ramai dan kesudian mereka untuk mendengar. 


Sebab itulah pada zaman dahulu Ibn `Umar beliau mengarahkan agar pihak berkuasa mengeluarkan mereka dari masjid dan `Umar bin `Abd al-`Aziz pula memenjarakan mereka dan sesiapa yang duduk dalam majlis mereka.( Lihat: Nasir bin `Abd al-Karim al-`Aql, Al-Ahwa` wa al-Firaq wa al-Bida’ `ibr Tarikh al-Islam, m.s. 44.). 

Kesalahan mereka bukan kerana mereka memberi nasihat kepada orang ramai. Rasulullah S.A.W. dan para ulama salaf juga memberi ceramah dan nasihat kepada orang ramai. Namun yang salah ialah mereka menyebarkan perkara-perkara palsu.

Menyandarkan maklumat palsu kepada Islam adalah sesuatu yang amat haram. Malangnya perkara yang amat diharamkan syarak ini berlaku di masjid-masjid.


Kata al-Syeikh Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah (seorang ulama hadith al-Azhar): “Masih ada para penceramah yang tidak ada ilmu hadith, samada ilmu riwayat atau dirayah (mengenai teks hadith). 

Mereka hanya membaca hadith apa yang mereka hafal dan dari tulisan-tulisan tanpa mengetahui kedudukan hadith tersebut. 

Apa yang mereka pentingkan hanyalah reda orang ramai. Lalu mereka menyebut perkara yang berlebih-lebih, pelik dan ajaib yang Islam tiada kaitan dengannya. 

Mereka ini sepatutnya dihalang dari berceramah, memberi nasihat dan bertazkirah (Abu Syahbah, al-Wasit fi `Ulum wa al-Mustalah al-Hadith, m.s. 322, Kaherah: Dar al-Fikr al-`Arabi).

p/s : Kalau selalu menonton Astro Oasis program Agama Tanyalah Ustaz,babak yang paling dinantikan ialah "Tanyalah saya" apabila diakhir Program..

Apabila Mufti dan Sarjana2 Islam yang mengaku Ulama tidak ada peranan untuk menghidupkan suasana berilmu,ini yang terjadi kepada generasi muda-mudi kita yang bertuhankan hiburan dan cerita2 kotor yang sentiasa dizahirkan dalam bentuk bertulis mahupun eletronik.

Jadi kepada siapa lagi kita nak mengadu??

Renungkanlah..

Air Kencing Unta Cegah Kesan Radiasi Nuklear

JEDDAH: Ketua Jabatan Implan Tisu di Pusat Penyelidikan Raja Fahd berkata, dia dihubungi Kedutaan Jepun di Malaysia yang ingin mengetahui mengenai kegunaan air kencing unta untuk merawat kanser dan mencegah radiasi nuklear.

Dr Fatin Khoursheed yang juga penyelia Kerusi Al-Zamil untuk Kanser memberitahu akhbar berbahasa Arab Al-Hayat, panggilan telefon itu diterimanya ketika krisis nuklear di Jepun semakin bertambah buruk.

Ia dibuat selepas letupan di loji Fukushima 1, katanya.

Pesanan Penganjur >>>


Pihak berkuasa Jepun mahu mencuba kesan air kencing unta secara santifik dalam merawat individu yang terdedah kepada radiasi nuklear bagi mencegah mereka daripada mendapat penyakit kanser. 

Dr Fatin berkata, dia sudah menjalankan penyelidikan mulai 2004 selepas berjaya memulihkan berpuluh-puluh kes pelbagai penyakit kanser dengan air kencing unta yang diambil secara meminumnya, dalam bentuk kapsul, salap atau syampu. 

Pesakit yang sudah menjalani rawatan itu di Arab Saudi dan negara lain menunjukkan penyembuhan 98 peratus.

Menurutnya, pertanyaan daripada pihak berkuasa Jepun itu cukup aneh kerana Badan Makanan dan Ubat-Ubatan Saudi gagal untuk mengiktiraf keputusan penyelidikan saintifik itu.

Walaupun penyelidikan itu secara teori dan amali menunjukkan keberkesanan tetapi gagal diiktiraf Badan Makanan dan Ubat-Ubatan Saudi.


Minat ditunjukkan pihak berkuasa Jepun itu meningkatkan semangat saya untuk membuktikan keberkesanan penyelidikan itu, katanya lagi. – SG


Sumber : Harian Metro



Seorang pekerja penternakan unta menunjukkan air kencing unta yang akan dijualnya. Kencing unta sekitar 250ml dijual dengan harga 100 riyal atau sekitar RM82.

Hukum minum Air kencing Unta

Hadith minum kencing unta riwayat Anas merupakan hadith sahih (al-Bukhari 2855, Muslim 1671) yang mengisahkan terdapat beberapa orang yang datang ke Madinah dan mereka sakit, lalu Nabi menyuruh mereka minum susu dan kencing unta, dan akhirnya mereka pun sihat.

Kencing yang ada khasiat ialah kecing dari unta Badui yang dipanggil Najeeb. (Kitab Zaad al-Ma'aad, 4/47-48).

Ulama berbeza pendapat berkenaan dengan hukum kesucian air kencing unta. Bagi Mazhab Syafie, air kencing binatang yang halal di makan tetap najis, akan tetapi mereka mengharuskannya bagi tujuan perubatan.

Syeikh 'Izzuddin bin Abdussalam: “Harus berubat dengan najis apabila tidak ada ubat yang suci yang boleh menggantikannya, kerana maslahat kesihatan dan kesejahteraan itu lebih sempurna berbanding dengan maslahat menjauhi najis. Dan tidak harus berubat dengan arak mengikut pendapat yang lebih benar.”

Walaubagaimana pun, Jumhur (kebanyakan) fuqaha’ pula mengatakan bahawa air kencing binatang yang halal di makan adalah suci, termasuk unta.


Sumber:
Kitab Zaad al-Maad, Kitab Sahih Bukhari & Muslim,

Ahad, 24 April 2011

Kaedah Merawat Demam Menurut Islam

oleh: Ustaz Wahid Abd Haniff ( wahid@telagabiru.net.my )

Setiap ujian dan musibah yang Allah s.w.t. timpa kepada hamba-Nya yang sabar dan reda, akan diberi pahala yang besar. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Darimi daripada Abdullah bin Amr, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:
 
“Tidak seorang pun daripada kaum Muslimin yang terkena musibah pada jasadnya, kecuali Allah memerintahkan malaikat penjaga yang menjaganya seraya berfirman, “Tulislah untuk hamba-Ku ini, setiap hari dan malam kebaikan seperti kebaikan yang biasanya dia lakukan ketika dia tidak terkekang dengan belenggu-Ku.”

Abu Hurairah r.a berkata: “Tidak ada penyakit yang menimpaku yang lebih aku sukai daripada demam, sebab demam merasuk setiap organ tubuhku, dan Allah s.w.t. akan mengurniakan pahala bagi setiap organ tubuh yang diserang demam.”

Sejukkannya dengan Air

Hadis riwayat al-Tirmizi dalam Jami’nya menerusi hadis Rafi’ bin Khudaij secara marfu’ meriwayatkan: “Apabila salah seorang di antara kamu diserang demam dan demam itu adalah percikan api neraka, maka hendaklah dipadamkan demam itu dengan air sejuk dan hendaklah berendam di dalam sungai yang mengalir. Hendaklah ia mandi selepas fajar (subuh) dan sebelum terbit matahari. Dan hendaklah ia mengucapkan:


Maksudnya: “Dengan nama-Mu ya Allah, sembuhkanlah penyakit hamba -Mu dan benarkan bimbingan Rasul-Mu.”

Lalu berendam sebanyak tiga kali selama tiga hari berturut-turut. Jika sembuh, alhamdulillah. Jika belum sembuh juga, ulangi hingga lima hari. Jika belum sembuh juga, maka tujuh hari. Biasanya tidak pernah lebih dari tujuh hari, dengan izin Allah.

Daripada Rafi’ bin Khadij r.a., bahawa dia mendengar Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya demam itu merupakan legakan api neraka jahanam, maka sejukkanlah ia dengan air.” (Riwayat Muslim no. 5889)

Begitu juga sebuah hadis daripada Ibn Umar r.a., bahawa Nabi s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berpunca daripada bahang api neraka. Jadi, sejukkanlah ia dengan air.” (Riwayat Muslim no. 5882)

Membaca Ruqyah

Rasulullah s.a.w. juga menyarankan agar membaca doa-doa yang disyariatkan untuk mengubati demam juga penyakit-penyakit yang lain. Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Tirmizi, daripada Abdullah bin Abbas, bahawa Rasulullah s.a.w. pernah mengajar mereka doa sebagai ruqyah (jampi) apabila ditimpa demam panas iaitu:


Maksudnya: “Dengan nama Allah yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung daripada kekejangan urat dan keperitan kepanasan api.”

Imam al-Baihaqi juga ada meriwayatkan sebuah hadis iaitu daripada Anas r.a. kata: “Rasulullah s.a.w. menemui Aisyah r.ha. ketika Aisyah terkena penyakit demam panas seraya berkata, “Jangan mengeluh, kerana ia diperintahkan. Tetapi jika kamu mahu akan aku ajari beberapa bacaan yang jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan sakit itu daripadamu.’ Aisyah berkata: ‘Ajarilah aku.’ Baginda bersabda:


Maksudnya: “Ya Allah, kasihanilah kulitku yang nipis dan tulangku yang lembut daripada panasnya kebakaran.”

“Ya Ummu Mildam (demam), jika kamu beriman kepada Allah Yang Maha Agung, maka janganlah kamu memeningkan kepala, membuatkan mulut berbau, jangan menyedut darah tetapi sebaliknya palingkan diriku kepada orang yang menjadikan Allah sebagai tuhan.” Lalu Aisyah mengucapkan kalimah itu hingga rasa sakitnya sembuh. Dalam satu riwayat ada tambahan, “Sesungguhnya saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”

Berpunca daripada Bahang Neraka?

Menurut Ibn Qayyim al-Jauziah, maksud ucapan Nabi s.a.w. “demam itu berpunca daripada bahang neraka jahanam” iaitu panas demam yang bergejolak sepertimana Rasulullah s.a.w. pernah mengucapkan dalam hadis yang lain, “Panas matahari yang terik berpunca daripada bahang jahanam.”

Di sana ada dua pendapat yang menjelaskan kedua-dua hadis tersebut. Pendapat pertama menyatakan bahawa panas tersebut merupakan satu bayangan kepanasan neraka jahanam agar para hamba Allah menjadikannya sebagai iktibar atau pengajaran. Kemudian Allah sembuhkan sebagai bandingan kebahagiaan, keceriaan, kegembiraan serta nikmat hidup dalam syurga yang Allah s.w.t.

Manakala pendapat kedua pula menyatakan hadis tersebut merupakan perumpamaan. Allah s.w.t. mengumpamakan panas demam yang bergejolak seperti bahang jahanam. Allah s.w.t. juga mengumpamakan terik matahari dengan bahang neraka jahanam untuk mengingatkan manusia akan panasnya bahang seksa neraka. Panas yang menyengat itu diumpamakan sebagai bahang api neraka. Orang yang menghampirinya akan terasa bagaikan disentuh panas tersebut.

Maksud Air

Ucapan Nabi s.a.w. “sejukkanlah ia dengan air” juga terdapat dua pengertian. Pertama bermaksud segala jenis air. Demikianlah pengertian yang hampir kepada benar. Kedua, air zamzam. 


Mereka yang berpendapat air zamzam bersandarkan kepada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Sahihnya, daripada Abu Jamrah Nashr bin Imran al-Dhuba’i bahawa ia bercerita: 

“Aku pernah duduk dalam majlis Ibn Abbas di Kota Makkah, tiba-tiba aku diserang demam. Kemudian Ibn Abbas berkata, ‘Sejukkan dengan air zamzam kerana Rasulullah s.a.w. bersabda (yang bermaksud), ‘Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berpunca daripada bahang api neraka jahanam. Oleh sebab itu, sejukkanlah ia dengan air.’ atau Baginda s.a.w. menyebut, ‘Air zamzam.’”

Manakala orang yang berpendapat segala sejenis air juga terdapat perbezaan pendapat. Ada yang mengatakan air yang disedekahkan kepada orang lain. Ada juga yang berpendapat air itu hendaklah digunakan dalam rawatan. Dalam dua pendapat ini, pendapat yang utama adalah air itu hendaklah digunakan untuk disedekahkan kerana memberi seteguk air kepada orang yang dahaga adalah perbuatan yang amat terpuji.

Walau bagaimanapun yang lebih masyhurnya maksud sebenar hadis itu adalah air itu mestilah digunakan untuk rawatan. Abu Nu’aim, seorang ulama ada menulis Hilyat al-Auliya’ dan disahkan ulama bahawa ada hadis yang berdarjat marfu’ bermaksud: “Jika salah seorang di antara kamu demam, hendaklah ia menyiram tubuhnya dengan air sejuk selama tiga malam pada waktu fajar.” (Riwayat al-Nasa’i dan al-Hakim)

Di dalam kitab Sunan Ibn Majah daripada Abu Hurairah r.a. secara marfu’ menyebut: “Demam itu berasal dari peniup tungku jahanam, maka hapuskanlah ia dengan air sejuk.” Menurut Imam al-Sindi dalam menghuraikan Sunan Ibn Majah berkata, “Hadis tersebut sahih dan para perawinya boleh dipercayai.” Yang dimaksudkan dengan peniup tungku adalah peniup tungku tukang besi yang dibangsakan kepada neraka ini dalam bentuk kiasan sahaja.

Dalam Musnad dan selainnya menerusi hadis al-Hasan daripada Samurah dengan darjat marfu’ bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Demam adalah sebahagian daripada pakaian api neraka, maka sejukkanlah ia menggunakan air.” Dan adalah Rasulullah s.a.w. sendiri apabila demam, Baginda s.a.w. meminta diambilkan air lalu Baginda jiruskan ke kepala Baginda, kemudian Baginda mandi.” (Riwayat al-Hakim, al-Tabrani dalam al-Ausat serta al-Bazzar)

Jangan Mencela Demam

Di dalam kitab al-Sunan daripada Abu Hurairah r.a. bahawa ia berkata: “Suatu ketika ada orang membicarakan mengenai demam dekat Rasulullah s.a.w., tiba-tiba seorang lelaki mencela penyakit tersebut. Rasulullah s.a.w. bersabda (yang bermaksud): ‘Jangan mencela demam sebab demam dapat menghapuskan dosa sebagaimana api melenyapkan karat daripada besi.’” (Riwayat Ibn Majah)

Menurut riwayat sebuah athar iaitu, “Demam sehari boleh menghapuskan dosa setahun.”

Riwayat ini ada yang difahamkan bahawa demam itu meresap ke dalam setiap anggota tubuh dan sendi-sendinya. Manakala jumlah sendi-sendi tubuh adalah sebanyak tiga ratus enam puluh. Justeru, demam itu dapat menghapuskan dosa sejumlah sendi-sendi tersebut dalam sehari.
sumber: SOLUSI

Solat Berjamaah Di Perancis Akan Dilarang

Pemerintah Perancis mulakan semula fahaman anti-Islam setelah sebelumnya, undang-undang kontroversial melarang pemakaian jilbab, mendapat protes hebat dari umat Islam.

Dengan alasan kerana warga Muslim menunaikan solat di pinggir jalan, pemerintah Perancis berniat menghalang kebebasan warga Muslim menunaikan kewajiban agama mereka.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Claude Guéant, yang dikenali sebagai salah seorang think-tank politik anti-Islam di negara ini, menetapkan peraturan baru melarang pelaksanaan solat jamaah di pinggir jalan.

IRNA melaporkan, akhbar Le Parisien dalam hal ini menulis, Guéant mengatakan, "Kami sedang mencari jalan untuk melarang penunaian solat berjamaah di pinggir jalan."

Menteri Dalam Negeri Perancis mengemukakan pernyataan itu ketika penunaian solat berjamaah di pinggir jalan, yang sangat jarang terjadi, dan biasanya hanya dilakukan di wilayah-wilayah yang memiliki kemudahan sangat terhad atau sekatan yang dilakukan pemerintah. Selain itu, warga Muslim Perancis juga menunaikan solat berjamaah itu tanpa mengganggu orang lain.

Menjawab pertanyaan mengenai sedikitnya jumlah masjid di Perancis, Guéant mengatakan, di Perancis boleh dibangunkan masjid yang lebih banyak. Namun Guéant tidak memberikan keterangan lebih lanjut bagaimana masjid-masjid tersebut dapat dibangunkan.

Di kota Nice misalnya, hanya terdapat dua masjid, dan warga Muslim di kota itu harus menempuh jalan jauh untuk pergi ke masjid. Namun masalah yang paling penting adalah bahwa kedua masjid itu tidak mampu menampung seluruh warga Muslim yang hendak menunaikan solat berjamaah.

Berkait dengan perlaksanaan larangan solat berjamaah di tepi jalan itu, Guéant menjelaskan, "Harus ada cara untuk menghentikan solat berjamaah di tepi jalan, dan saya secara peribadi menggalakan penggunaan "kekuasaan" dalam menjalankan ketentuan tersebut.

Guéant hingga kini telah berulangkali meletakkan umat Islam sebagai sasaran, termasuk penilaiannya terhadap peningkatan jumlah warga Perancis yang memeluk agama Islam. Keadaan ini menurut Guéant sangat diberi perhatian dan akan menjadi halangan serius bagi Perancis.

Sejumlah politik anti-Islam dalam pemerintahan Perancis yang beberapa waktu lalu melarang penggunaan burka, telah memasuki tahap baru yang lebih serius. Langkah itu mendapat riaksi negatif oleh pendapat umum Barat.

Laurent Booth, saudara perempuan isteri mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair, dalam wawancaranya dengan IRNA, menepis dakwaan para pejabat Perancis bahwa kaum perempuan yang mengenakan burka merupakan ancaman pengganas dan keselamatan.

Dikatakannya, "Kaum perempuan berjilbab sebetulnya memang merupakan ancaman bagi negara-negara Barat. Namun ancamannya tidak dalam bentuk kekerasan seperti yang didakwa oleh para ahli politik Barat, melainkan kerana busana Muslimah pada hakikatnya telah menyoal kebebasan kaum perempuan di Eropah dan Amerika."

Khasiat Popcorn



Ramai yang gemar makan porpcorn atau lebih dikenali sebagai bertih jagung di kalangan orang Melayu. Snek ini paling popular dan sangat digemari terutama sewaktu menonton wayang di pawagam. Namun tak ramai yang tahu popcorn mempunyai khasiat yang sanagt baik untuk kesihatan.

Porocorn diketegorikan sebagai bijiran sempurna atau whole grain yang berkhasiat tinggi seperti oat, barli dan beras perang.


Popcorn mengandungi tiga bahagian bijirin iaitu germa, bran dan endosperma


Germa – Bahagian yang sangat kaya dengan vitamin dan mineral serta mengandungi protein dan lemak yang menyihatkan.


Bran - Lapisan kulit yang melindungi isirong atau kernel yang berfungsi seperti kulit kacang. yang kaya dengan nutrien, vitamin B, antioksidan dan serat.


Endosperma – Bahagian dalam isirong yang lembut yang mengandungi kanji dan protein dan sedikit vitamin dan mineral.


Bijian sempurna seperti popcorn dapat membantu mengurangkan risiko pembentukan beberapa penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, kolesterol, kencing manis, obesiti dan beberapa jenis kanser.


Seorang ahli kimia Amerika Dr Joe Vinson mendapati popcorn mengandungi paras polifenol yang tinggi yang merupakan antioksidan yang dipercayai dapat menyingkirkan redikal bebas dari badan. Reikal bebas merupakan kimia yang berpotensi menyebabkan kemusnahan sel dan tisu dalam tubuh.


Popcorn amat baik bagi mereka yang obesiti yang sedang cuba menurunkan berat badan. Menagmbil popcorn sebagi alas perut dapat memberi rasa kenyang yang panjang.


Banyak lagi kebaikan yang terdapat dalam popcorn yang patut menjadi snek pilihan.


Walau bagaimanapun kebanyakan popcorn di pasaran disediakan dengan kandungan gula yang agak berlebihan.

Wanita tua terjatuh dalam laut sejuk



LONDON - Seorang nenek berusia 73 tahun, Janet Richardson terjatuh ke dalam Laut Artik dekat Norway yang sejuk dari atas pengusung semasa dia diusung dari sebuah kapal pesiaran ke bot penyelamat untuk dihantar ke hospital kerana mengalami pendarahan dalaman, lapor sebuah akhbar semalam.

Dia kini dirawat di sebuah hospital di Britain selepas dibiarkan berada di dalam laut selama lapan minit sebelum Janet diselamatkan oleh anggota-anggota penyelamat.

Semasa dia terjatuh, suhu di laut itu mencecah - 3 darjah Celcius.
Insiden itu berlaku selepas kapten kapal pesiaran tersebut menghubungi sebuah bot penyelamat untuk membawa wanita tersebut kerana bimbang terhadap kesihatannya kerana dia menghidap penyakit diabetes.

Selepas bot penyelamat itu berada dekat kapal tersebut, beberapa anggota paramedik yang sedang mengusung Janet melakukan kesilapan menyebabkan pengusung yang membawa wanita tersebut terjatuh ke dalam laut.

Kejadian itu berlaku pada 29 Mac lalu dan dia kini bergelut untuk hidup di sebuah hospital di Britain. - Agensi

Gambar terbaru Mia Sara Nasuha di Saloma Bistro

Jam 4 petang semalam, di event Astro Prima, menemukan Budiey sekali lagi dengan pelakon cilik yang comel dan sekarang dah mula pandai berposing depan kamera. Ada bakat si comel ini untuk jadi bintang pelapis bila besar nanti. Tengoklah gaya-gaya santai dengan pakaian kasual dan feminine rock dari Mia Sara kat bawah ni.

Selain sibuk dengan jadual lakonan Papa I Love You, Mia Sara tak lupa untuk ke sekolah.



Mia Sara akan bergandingan dengan pelakon Ogy Ahmad Daud dan Nasir Bilal Khan dalam sebuah telemovie yang pasti gempak giler. Tajuk drama ni ialah Berpaling Dari Jannahmu. Jannah di sini bermaksud syurga ya tuan puan. 

Ianya mengisahkan sorang ibu yang agak cerewet dan amat mementingkan kesempurnaan sehingga menyebabkan anak kesayangannya terkorban. Sah-sah, Mia yang akan memegang watak sebagai anak. Kesiannya watak Mia ni terkorban. Tapi itu bukan spoil kerana drama ini masih panjang ceritanya.

Nak tengok pengakhiran cerita. Kenala tonton Astro Prima pada 20 Mei ini jam 10 malam, hari Jumaat.
Drama ini banyak pengajaran sebenarnya. Kita kena berhati-hati dengan apa yang diminta kerana doa seorang ibu mungkin dimakbulkan oleh Tuhan. 

Jadi, secara tak langsung drama ini memberi pengajaran dan peringatan kepada seorang ibu, bahawa kasih sayang ibu tidak semestinya sempurna. Tetapi tidak akan ada kasih sayang sesempurna kasih seorang ibu kepada anaknya.



Televisyen 75 tahun dijual RM82.95


LONDON - Set televisyen tertua di Britain yang masih berfungsi dengan baik dijual dalam satu lelongan pada harga £16,800 (RM82,95) iaitu tiga kali ganda lebih tinggi daripada harga ramalan, lapor sebuah akhbar kelmarin.

Set televisyen elektronik jenama Marconi 702 itu yang berharga £99.15 (RM490) dibeli oleh seorang lelaki, G. B. Davis tiga minggu selepas siaran televisyen pertama di Britain dipancarkan di sini, pada tahun 1936.

Ia kini menjadi milik seorang pembeli dari Amerika Syarikat (AS) selepas dia membelinya dalam satu lelongan anjuran Rumah Lelongan Bonhams di sini kelmarin.

"Saya pernah mengendalikan lelongan 38 buah televisyen lama sebelum ini dan ini adalah yang terbaik dan ia datang bersama invois asal," kata seorang pakar Bonhams, Laurence Fisher

Set televisyen berusia 75 tahun itu yang dijual oleh keluarga pemilik asalnya memiliki skrin bersaiz 30.48 sentimeter dan berada dalam kotak kayu. - Agensi

Cerita Pasal Pondan





Posted by Mohd Shubhi 

Agaknya ada tak satu kampung atau tempat kat Malaysia ni yang tak ada pondan?. Susah nak cari tempat yang tak wujud lansung pondan, busuk-busuk mesti sesat juga seorang atau dua orang dalam sesebuah kampung. Mereka menjadi penyeri kampung dengan lenggok ala-ala Inul Daratista.

Saya dengar orang kata tempat yang tak ada pondan ni hanya di Arab Saudi, kat sana tak wujud pondan. Tak pasti pulak kebenarannya, kena tanya orang Arab Saudi sendiri untuk pasti.


Ada banyak istilah yang lebih kurang sama dengan pondan ni. kalau di kawasan utara pondan juga boleh dipanggil, ponen, darai, jebung atau bapok. Bapok ini merupakan istilah baru. Dulu kalau kat kampung perkataan jebong paling top digunakan.



Jebong amat sinonim dengan pertunjukan Ghazal Parti. Kali terakhir saya tengok Ghazal parti ni ialah pada satu kenduri jiran saya di Kampung Penanti masa saya sekolah rendah sekitar pertengahan 70-an. Masa tu kenduri anak Makcik Siah kahwin yang diadakan secara besar-besar.


Pada malamnya pertunjukan Ghazal parti di adakan di atas balai. masa itu balai masih digunakan untuk kenduri kendara. Pada siang hari kita riuh marhaban dan berzanji, malamnya pulak kita riuh tengok jebong bergolek atas balai mengiringi irama ala-arab ghazal parti. memang teramat meriah sekali. Biasanya ada 2 atau 3 jebong yang menjadi penari ghazal parti.


Pemuda kampung akan bertenggek pada tepi balai berhampiran kawasan jebong bersalin pakaian sambil mengusik pada jebong. Mereka sebenarnya amat suka diusik. Semakin diusik semakin menjadi golek punggung mereka. Dengar kata biasanya malam itu, selepas pertunjukan para jebung tersebut akan diusung oleh geng pemuda kemarok untuk dijadikan lauk.


Di Butterworth dulu memang banyak jebong-jebong ini berkeliaran. Mereka mencari makan pada waktu malam di belakang Hospital lama Butterworth. Saya dah tak ingat pulak apa nama kawasan pantai kat situ, kalau tak silap saya kita panggil "Pantai Road". Suatu ketika kawasan tersebut merupakan sebuah taman yang indah.


Ada foodcourt yang menjual beraneka jenis makanan kat situ dan yang paling terkenal adalah rojak atau pasembor. Waktu petang ada banyak penjual rojak cicah yang datang dengan kereta roda tiga. mereka jual buah-buahan potong dan juga air, biasanya orang cina yang jual, tapi orang melayu beli dan makan rojak serta air dari apek cina tu selamba saja.


Selepas SPM, saya sering pergi melepak kat situ pada waktu petang atau malam menghirup udara segar sambil melihat Pulau Pinang dari jauh. Pantainya cantik dan masih terjaga waktu itu.


Ada sekali selepas magrib saya duduk di kerusi taman dengan seorang kawan sambil menghadap pantai. Kawan saya duduk atas motor kapcai dan saya dududk atas kerusi. kami tak berbual, hanya diam melayan fikiran masing-masing.


Tak lama kemudia datanglah seorang darai yang semerbak harum baunya, memakai skirt dan baju ketat yang menonjolkan buah dadanya. Dalam samar-samar lampu tu kelihatan dia kononnya ayu lah!. Dia datang dan terus duduk menghimpit saya.


Sambil mula merengek manja dia bertanya "tak mau servis ka?", saya dah mula gabra. Mereka ni kadang kala agresif dan mampu bertindak diluar jangkaan kita. Saya hanya mendiamkan diri. Dia mula meraba-raba tanganya pada peha saya, saya makin gabra.


Diusap-usapnya peha saya kemudian dia mula mahu membuka zip seluar jeans yang saya pakai. Saya membiarkan lagi dia dengan aksinya. Apabila dia mula mahu menundukkan kepalanya dan bersungguh mahu menyelak seluar saya, saya terus tampar bahunya lembut sambil berkata, 'apala U ni, kita ni geng la!.


Dia terus panggungkan kepalanya dan berdiri membetulkan pakaiannya sambil merunggut, 'issssh awat tak habaq, buat penat aku aa". Lalu dia beredar mencari mangsa lain.


Sekadar coretan kenangan masa lalu di Butterworth. Sekarang ini tempat itu dah tak ada apa-apa lagi. Hilang bersama dengan pondan-pondan yang mencari makan di sana. Tak tahu pulak mereka mencari makan kat mana sekarang ni.

Membazir atau Kreatif??

Lapor Polis Lepas 18 Tahun

TELUK INTAN: Selepas 18 tahun mendakwa menjadi mangsa rogol bapa saudaranya, seorang wanita nekad tampil membuat laporan polis di sini, semalam kerana tidak sanggup mengalami igauan ngeri berpanjangan berikutan kejadian itu.

Wanita terbabit yang kini berusia 31 tahun, mendakwa dirogol bapa saudaranya sendiri sebanyak dua kali ketika dia berusia 13 tahun dan baru kematian ibunya pada masa itu.

Mangsa, pengasuh sebuah pusat jagaan kanak-kanak di Klang, Selangor, membuat laporan polis di Balai Polis Teluk Intan, di sini, mendakwa dirogol dua kali oleh bapa saudaranya di dua rumah berbeza iaitu di sebuah rumah lama di Jalan Manggis, di sini dan sekali lagi selang beberapa hari di sebuah rumah di Taman Enteck Evenue, juga di sini.

Mangsa ketika membuat pendedahan itu berkata dia mengalami tekanan perasaan dan kerap diganggu mimpi menakutkan.


“Tergerak hati saya untuk membuat laporan polis walaupun kejadian itu sudah lama berlaku. Sekarang barulah saya lega dan tenteram kerana dapat meluahkan masalah yang sudah lama terpendam.


“Saya cuma mahu melepaskan diri daripada cengkaman peristiwa hitam itu dan tak kisah sama ada polis akan menahan bapa saudara saya atau tidak,” katany
a.

Senarai Atlit Wanita Paling Kaya 2010

SHARAPOVA dilapor meraih pendapatan RM73.6 juta walaupun kini menduduki ranking ke-13 dunia. 
MARIA SHARAPOVA
Usia: 23 tahun
Sukan: Tenis
Pendapatan 2010: AS$24.5 juta

SERENA WILLIAMS

Usia: 29 tahun
Sukan: Tenis
Pendapatan 2010: AS$20 juta

VENUS WILLIAMS

Usia: 30 tahun
Sukan: Tenis
Pendapatan 2010: AS$15.4 juta

DANICA PATRICK

Usia: 29 tahun
Sukan: Lumba Kereta
Pendapatan: AS$12 juta

KIM YU NA

Usia: 20 tahun
Sukan: Luncur Ais
Pendapatan: AS$9.7 juta

ANNIKA SORENSTAM

Usia: 40 tahun
Sukan: Golf
Pendapatan: AS$8 juta

ANA IVANOVIC

Usia: 23 tahun
Sukan: Tenis
Pendapatan 2010: AS$7.2 juta

JELENA JANKOVIC

Usia: 26 tahun
Sukan: Tenis
Pendapatan 2010: AS$5.3 juta

PAULA CREAMER

Usia: 24 tahun
Sukan: Golf
Pendapatan 2010: AS$5.2 juta

LORENA OCHOA

Usia: 29 tahun
Sukan: Golf
Pendapatan 2010: AS$5 juta

Khamis, 21 April 2011

Star Wars Versi Wau Malaysia :. Waauuuu

Sape cakap “space ship” malaysia tak canggih, jom tengok design “space ship” buatan anak malaysia ni. Kapal angkasa ni berkonsepkan wau bulan iaitu permainan tradisional melayu dan direka untuk sebuah pertandingan The New Media Award 2002 The Star In-Tech & The One AcademyMalaysian Spaceship Competition









Makanan Popular Tak Halal

Assalamu alaikum
Semala petang dapat satu post kat fb dari seorang kawan . Betol ke tidak sama - samalah kita berfikir ......
Postnya berbunyi seperti dibawah ...

Petang semalam semasa menunggu shutter KL-IPOH saya and kawan berbual-bual.
Kami berbual perkara halal dan haram. Nak di jadikan cerita, kawan saya pun beritahu yang abang ipar dia bekerja di jabatan dot dot di unit serbuan.

Terkedu mendengar cerita kawan saya.
Ya Allah berapa banyakla benda haram dah jd darah daging saya ni…Nauzubillah. .
Patutlah budak2 sekarang degil2, x dengar cakap…ermmm ..
Ceritanya macam nie:-

Jab. dot dot pernah buat serbuan di kilang memproses ikan sardin.
Apa yg di jumpai amat mengejutkan . Bau kuah sardin tu hanyir n lagi satu sedap kan …

Tahu apa rahsianya ??Terpulang lah nak percaya ke tak…..
Kenapa org cina suka mkn katak???
Agak2 dah dapat jawapannya….

Kilang tu telah mencampurkan daging katak sebagai perasa untuk menyedapkan lagi rasa kuah sardin tu..huhuhu. .itulah yg ---- jumpa tapi yang sedihnya  bila pegawai yg bertugas hantar report…report tu telah di ‘zip’ oleh pihak tertentu atas sebab akan merugikan pihak ‘besar’. ..kenkawan tau sardin jenama apa??? ..yg paling mahal n glamer…’

Itulah hakikatnya…abg ipar kawan saya pun x mampu untuk buat2 apa kalau report telah di zip..apa yg mampu diheboh mulut ke mulut untuk menjaga ummah semua…..

Satu lagi serbuan telah dibuat di syarikat membuat makanan yg ternama….
Tahu apa yg dijumpai…

Agak2 pernah x rasa daging cacing?????
Mesti  selalu minum milo kan .....

Yes. .daging cacing telah di campur dengan serbuk milo…..
Kalau ada bau hanyir itulah dia…

Kalau kenkawan nak lgi confirm try buat macam nie….milo + gula sahaja lepas tu tengok ada x minyak/lemak kat milo tu…kalau ada confirm…ini apa yg diberitahu oleh abg ipar kwn saya jer…
Tp saya x tahu tahun bila mereka buat serbuan…???

Dan adakah pihak yg bertanggung jawab telah mengambil tindakan yg sewajarnya untuk mengikut garis panduan halal yg telah ditetapkan oleh jab. Agama Islam m’sia… wallahhualam…

Dan lagi satu kod no yg ada di emailkan tu jadikan lah panduan masa nak beli makanan kat pasaraya..kalau ada kod E110 ker n yg tersenarai jgn lah beli…that is confirm ada benda ‘alah’ tu…print lah kecik then laminated simpan dalam purse…

Memang leceh tp kalau nak amalan diterima, makanan kita lah salah satu nya jaminan…
Kalau dah haram..hukum nya tetap haram..

Tak kisah walau disentetikkan pun..tetap haram……saya hanya menyampaikan perkara ni kepada kenkawan islam saya sahaja..samaada nak percaya atau tidak terpulang lah…kalau kenkawan rasa cerita ni x sahih, proceed lah makan cam biasa ek…

milo org melayu pun dah ada kat pasaran tapi x sesedap dan seenak milo yg sedia ada sekarang….
Untuk makluman kenkawan Islam semua, article ini bukanlah article rasmi ataupun cuba menghasut tp lebih lepada peringatan..…terpulang kepada kenkawan untuk menerima atau tidak…
Saya hanya menyampaikan amanah sahaja…tepuk dada tanya iman….
wallahhualam…

p/s: Tujuan saya kongsi artikel ini untuk mencari kesahihan krn dalam ramai pembaca mgkin ada yg mengetahui fakta atau rujukan sebenar di samping ingat mengingati kpd kita sesama islam dalam bab pemakanan seperti ini.. harap malum..
mancari yang halal itu fardu bagi kita

SEMBAHYANG YANG DILALAIKAN

Sebenarnya inilah yang dinyatakan oleh Nabi Junjungan kita iaitu Nabi Muhammad SAW  supaya menyuruh umatNya WAJIB berguru..

Kadang2 masyarakat kita memandang enteng tentang perkara2 yang wajib termasuk solat kerana ia adalah Wajib bagi yang dah berakal..Bukan untuk membezakan tetapi sebagai umat yang mengaku Umat Nabi Muhammad SAW yang berlandaskan SyariatNya,kita perlu "menyedarkan diri" kita yang dah terpesong..

Pernahkah kita bersedih kerana tertinggal sembahyang, terlewat mengerjakannya atau pernahkah perasaan rugi kerana tidak sempat melakukan solat secara berjemaah?Pernahkah kita terasa berdosa tidak ‘beradab’ menghadapi Allah?

Jawapannya ada pada diri kita sendiri. Kali ini saya ingin menyentuh soal lalai dalam solat.Lawan lalai ialah khusyuk dan ia bukan setakat dapat menumpukan perhatian dan faham apa yang dibaca dalam sembahyang tetapi menimbulkan rasa-rasa dengan Tuhan. Kalau tidak ada rasa-rasa yang berubah dalam sembahyang seperti gerun, hebat, cinta, takut, berharap kepada Allah maka itu tanda tidak khusyuk.

Lalai dalam sembahyang ada beberapa peringkat seperti berikut:
1. Lalai habis. Takbir sahaja sudah ingat perkara lain di luar sembahyang yang tidak ada kena mengena langsung dengan sembahyang. Ia berterusan sampai salam. Tidak ada rasa apa-apa dengan Tuhan sepanjang sembahyang. Malahan sedar pun tidak.(ini laa solat Takliq)..

2. Dalam sembahyang. Ada masa lalai dan ada masanya ingat dan sedar bahawa dia sedang bersembahyang. Sembahyang diselang-seli dengan lalai dan mengingat hal-hal dunia.

3. Boleh ikut dan menyorot apa yang dia baca dalam sembahyang tetapi tidak faham akan maksud apa yang dibaca dan dilafazkan. Kalau hendak diukur dengan nisbah khusyuk, ini masih dianggap lalai. Bila tidak faham, masakan boleh menghayati. Kalau tidak menghayati, masakan boleh merasa apa-apa dengan Allah.

4. Boleh faham segala apa yang dibuat, dibaca dan dilafazkan di dalam sembahyang. Sembahyang seperti ini sudah agak baik. Namun ini masih dianggap lalai mengikut kehendak dan tuntutan sembahyang kerana belum ada apa-apa rasa dengan Allah. Khusyuk adalah rasa bukan setakat tahu atau faham.

5. Faham akan segala apa yang dibaca dan dilafazkan dalam sembahyang dan kadang-kadang ada rasa tetapi tidak pada sepanjang masa dan waktu di dalam sembahyang. Walaupun ini sudah baik tetapi masih ada lalai. Walaupun tidak membawa dunia ke dalam sembahyang tetapi rasa-rasa dengan Allah tidak wujud sepanjang waktu dalam sembahyang.

6. Sembahyang yang tidak lalai itu ialah yang sentiasa mempunyai rasa dengan Allah yang berubah-ubah dari satu rasa ke satu rasa yang lain mengikut apa yang dibaca dan apa yang dilafazkan, bermula dari takbiratul ihram hinggalah kepada salam. Inilah sembahyang yang tidak lalai. Inilah sembahyang yang benar-benar khusyuk.

Lalai berpunca daripada pengaruh dunia. Kalau dunia berada di hati amat sukar untuk mendapat khusyuk dalam sembahyang. Dunia akan terbawa dalam sembahyang. Sebab itu kalau dalam sembahyang hanya ada rasa-rasa keduniaan seperti seronok baru berjumpa kawan, teringat polis saman kereta kita salah parking atau bimbang tak sempat pergi ke bank sebelum bank tutup dan sebagainya.

Rasa-rasa ini ialah rasa dunia yang melalaikan, bukan rasa-rasa khusyuk. Sekiranya kita tidak kenal Allah, hanya setakat tahu dan percaya sahaja, kita tidak akan dapat rasa khusyuk. Paling tinggi ketauhidan kita hanya di peringkat akal atau fikiran sahaja kerana tahu dan percaya itu perkara akal. Kita dikatakan orang yang berfikiran tauhid, bukan yang berjiwa tauhid.

Mengenal Allah ialah langkah pertama untuk mendapat khusyuk. Setelah mengenali Allah barulah kita akan dapat merasakan kehebatan dan keagungan Tuhan di hati kita kerana kenal itu perkara hati. Barulah kita akan dapat rasa bertuhan. Selagi hati kita tidak dapat rasa bertuhan, ia tidak akan dapat rasa kehambaan dan ia tidak akan dapat rasa khusyuk.

Ada hadis berbunyi: “Awal-awal agama adalah mengenal Allah” Maksudnya, selagi kita tidak kenal Allah, agak sukar untuk kita beragama. Kita tidak akan boleh khusyuk. Selagi kita tidak boleh khusyuk kita sebenarnya belum berjiwa Tauhid. Kalau kita belum berjiwa Tauhid kita tidak akan mampu mengamalkan dan menegakkan syariat Islam secara lahir dan batin.

Mungkin kita boleh laksanakan syariat lahir tetapi batinnya kosong.Inilah Hakikat namanya. Tidak ada khusyuk, tidak ada roh dan tidak ada jiwa. Padahal Islam itu mesti ada zahir dan batinnya termasuk yang Hakikat..


Wallahu'alam...