Sabtu, 6 November 2010

Tanpa Orang Ini Handphone Tidak Pernah Ada


”Tanpa penemuannya, tak akan ada orang yang melenggang sambil menelepon dengan handphonenya. Ia telah membuat bisnis (handphone) terbentuk dan menjadi bisnis.” (Frank Vigilante tentang Amos Joel Jr, penemu ”switching”handphone , ”New York Times”)

Peradaban manusia modern tak terelakkan lagi bertumpu pada dua penemuan teknologi yang amat berpengaruh, yakni internet dan telepon seluler (handphone). Kedua teknologi di atas kini menjadi andalan manusia dalam berkomunikasi, berkarier, berbisnis, dan aktivitas lain.


Dalam hal internet, orang mengenal tokoh-tokoh penemunya, seperti Bob Taylor, ahli psikoakustik dan Direktur Program Riset Komputer di Defense’s Advanced Research Project Agency (DARPA) tahun 1966.


Pada masa itulah Taylor mendapat ide untuk menghubungkan komputer- komputer dalam jaringan. Selain Taylor, ada pula Larry Robert, pionir jaringan komputer di Laboratorium Lincoln, Massachusetts Institute of Technology (MIT), satu-satunya ilmuwan di AS yang dianggap dapat mewujudkan jaringan yang dibayangkan Taylor. Tentu saja ada Vint Cerf dan kawan-kawan dari University of California, Los Angeles.

Sementara itu, dari dunia komunikasi seluler, ada nama penemu handphone Martin Cooper yang saat itu 35 tahun silam, tepatnya 3 April 1973 bekerja di Motorola. Orang masih bisa menyimak impian Cooper, yang antara lain membayangkan handphone ukuran kecil, dipasang di balik telinga, dan secara otomatis menghubungi nombor seseorang manakala penggunanya berniat menghubungi nombor tersebut.

Tetapi, fokus kali ini bukan kepada Cooper, tetapi pada sosok lain yang juga berjasa besar dalam perkembangan komunikasi seluler. Tokoh ini tidak lain adalah Amos E Joel Jr, pionir sistem penyambung (switching) handphone dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna handphone bergerak/berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus.


Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan handphone menjadi nyaman.


Selain sistem switching handphone, yang dipatenkan dengan nomor 3.663.762, Joel juga ambil bagian dalam pengembangan traffic service position system (TSPS) yang digunakan untuk mengotomatiskan pekerjaan operator telepon dan automatic intercept system (AIS) yang diciptakan untuk menangani panggilan ke nombor tak aktif secara otomatik.



Penemu besar


Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, memang diakui dunia sebagai pakar di bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT.


Tidak lama setelah studi, ia memulai karier selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching.

Joel—yang tahun ini masuk dalam National Inventors Hall of Fame—tutup usia Sabtu, 25 Oktober, di rumahnya di Maplewood, New Jersey, dalam usia 90 tahun.

Pengguna handphone di seluruh dunia kini dapat merenungkan, apa arti sumbangan Joel dalam peradaban seluler dewasa ini. Ini disimpulkan oleh Frank Vigilante, yang pernah menjadi salah seorang penyelia Joel di Bell Labs dalam kutipan di atas.



Pelajaran bagi penemu


Joel menjadi penemu besar tentu karena memiliki kepandaian tinggi, tetapi selain itu juga ada kepiawaian lain. Ternyata sejak kecil Joel suka otak-atik barang elektronik.

Sebagai anak laki-laki, tutur Andrew Martin dalam obituarinya di New York Times, Joel acap merakit sistem komunikasi untuk teman-temannya, menggunakan perlengkapan telepon tua yang ditinggalkan dalam apartemen kosong. Ia juga mencoba membuat switching sederhana.


Ketika menuturkan kembali kariernya kepada koran The Star-Ledger di New Jersey beberapa bulan silam, Joel menyebutkan, hal-hal yang ia kagumi semasa kecil dan itu adalah penyambung (switch) pada kereta listrik mainannya dan pesawat telepon putar (dial) pertama yang ada di rumahnya.


”Saya ingin tahu, bagaimana barang-barang itu bekerja,” tuturnya.



Ketika masih di perguruan tinggi, ia bertemu dengan istrinya—Rhoda Fenton—yang lalu ia ajak ke ruangannya untuk melihat paten-paten yang ia kumpulkan.


Seusai kencan, Fenton mengira Joel sinting, tetapi akhirnya ia menerima Joel dan keduanya menikah selama 58 tahun.


Selain senang mengotak-atik alat komunikasi, Joel juga senang mengajar. Setelah Perang Dunia II, ia mengembangkan dan mengajar kursus mengenai sistem switching dan perancangan sirkuit, sampai akhirnya ia menemukan alat tagihan telepon otomatik pertama.


Atas jasa dan sumbangannya, Joel pernah mendapat penghargaan Inventor of the Year oleh New Jersey Congress of Inventors, dan menerima penghargaan paling tinggi Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), yakni Medal of Honor.


Penghargaan lain yang pernah ia terima adalah Kyoto Prize in Advanced Technology (1989) dan National Medal of Technology (1993) serta Stuart Ballantine Medal dari Franklin Institute.

Ketika komunikasi handphone menjadi demikian vital dalam peradaban sekarang ini, sumbangan Amos Joel patut dikenang dan kebiasaannya menggeluti teknologi dan itu lalu menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi umat manusia, sungguh patut ditiru.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan