Sabtu, 12 Disember 2009

Senyum, Sapa dan Salam



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Bissmillahirrohmaan irrohiim

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.QS. Al-Hasyr (59) : 18.

''Kamu tidak akan pernah bisa menarik simpati orang lain dengan harta benda yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik.'' (HR Abu Yu'la dan Al-Baihaqi).

Setiap orang mempunyai bibir. Akan tetapi, tidak setiap orang bisa dan biasa untuk tersenyum. Senyum memiliki dampak yang beragam. Cuba bayangkan jika kita melihat teman yang biasanya tersenyum, tetapi kemudian senyum itu tak tampak lagi di bibirnya. Tentu kita akan bertanya-tanya ada apa.

Sementara dengan senyuman, akan membuat orang lain merasa senang, aman, tenteram, nyaman, dan damai. Senyum memang begitu dahsyat. Ada yang karena senyuman, orang menjadi teriris hatinya. Inilah yang disebut dengan senyuman sinis. Ada pula senyuman yang membuat orang yang melihatnya menjadi mabuk kepayang hingga terjerumus ke lembah maksiat. Inilah senyuman menggoda yang ditebar para lelaki dan wanita penggoda. Senyum sejenis ini tentu akan membawa bencana karena bisa menyebabkan orang melanggar larangan Allah SWT.

Ada juga senyum yang membuat hati kita bergetar melihatnya. Itulah senyum ketabahan dari seorang hamba yang ikhlas menerima ujian Allah SWT. Ada lagi senyum ketegaran. Inilah senyuman dari orang yang tegar dalam menerima ujian, baik itu berupa bencana alam maupun kepahitan hidup. Selain itu, ada juga senyum yang penuh dengan ketulusan. Senyum ini membuat orang yang melihatnya ikut berbahagia.

Di antara manfaat senyum adalah menambah daya tarik. Orang yang murah senyum kepada sesama akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebab, senyum yang berangkat dari ketulusan hati merupakan sedekah. ''Senyummu terhadap saudaramu adalah kebajikan.'' (HR At-Tirmidzi) .

Begitulah dahsyatnya dampak dari sebuah senyuman yang mempunyai banyak arti. Sampai-sampai Rasulullah SAW menegaskan hal tersebut dalam hadisnya.

Pernah suatu ketika Rasulullah SAW terlihat berwajah masam ketika seorang pemuda lewat di hadapannya dengan rambut yang acak-acakan. Karena merasa diperhatikan, pemuda itu bertanya-tanya dalam hati.

Apakah gerangan yang membuat Rasulullah SAW bermuka masam padanya? Ternyata, rambutnya yang acak-acakan itulah yang menjadi penyebabnya. Ketika pemuda itu lewat kembali di depan Rasulullah SAW dengan penampilan yang lebih menarik, maka Rasulullah SAW mengembangkan senyumnya. Itulah senyum Rasulullah SAW kepada umatnya. Lalu, sudahkah kita menjadikan senyum sebagai modal utama dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini?

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. QS. Al-Ahzab (33) : 35,





   
Wahai saudaraku, Mari kita sampaikan yang hak dengan senyum, sapa dan salam penghormatan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan